Picture
Kolam Rakyat Solusi Pemenuhan Gizi Rakyat

“Keerom Berpotensi Budidayakan Ikan Air Tawar”

Tahun ini Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Keerom akan membangun lagi kolam ikan air tawar untuk dikembangkan menjadi usaha peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu kolam rakyat ini juga dapat menjadi solusi pemenuhan gizi keluarga.

Menurut Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Keerom, sebenarnya pembangunan kolam-kolam rakyat telah dilakukan pihaknya sejak lama. Malahan hasil produksi dari kolam rakyat ini telah melebihi jumlah kontrak produksi ikan air tawar yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Namun khusus untuk tahun ini pihaknya lebih berfokus pada pembangunan kolam rakyat diwilayah perbatasan.

“Tahun ini kita bangun diwilayah perbatasan yang memiliki potensi air yang sangat baik. Selama ini produksi ikan kita sudah sangat baik dan jumlahnya sanggup memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat,”

Jika bicara tentang ikan air tawar memang memiliki potensi pangsa pasar yang besar, dimana kebutuhan ikan air tawar sudah merambah ke berbagai daerah dan menjadi solusi ketika harga ikan air laut meninggi. Sehingga peluang inilah yang nampaknya dilihat oleh Pemerintah Kabupaten Keerom saat ini.

Selain memiliki pangsa pasar yang baik, ikan air tawar juga merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang.

Dan untuk pengembangan ikan air tawar di Kabupaten Keerom sebenarnya sudah tidak sesulit dulu, karena masyarakat dihadapkan dengan sulitnya mendapatkan bibi unggul. Kini Keerom telah memiliki Balai Benih Ikan yang berkedudukan di Kampung Wembi yang setiap saat stand by dengan bibit ikan yang bermutu baik. Malahan BBI Keerom sering kali diminta perbantukan pasokan bibit ikan dari BBI Koya Kota Jayapura.

“BBI kita memang belum bisa mengirim keluar karena belum bersertifikasi, untuk itu SDMnya sedang kita persiapkan untuk mengikuti pelatihan sehingga kita bisa bersertifikasi. Tapi sebenarnya bibit kita sudah beredar kemana-mana, lewat BBI Koya yang sering meminta bantuan pasokan bibit ikan, tapi labelnya masih ikut BBI Koya,”

Namun selain bibi yang unggul dalam pembudidayaan ikan air tawar perlu diperhatikan pula faktor lingkungan. Tanah liat atau lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau terapan dengan kandungan liatnya 30 persen. Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur.

Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budi daya ikan air tawar adalah mutu air. Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah. Mutu air yang diperlukan untuk budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut, oksigen terlarut sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25-30oC dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak tercemar bahan kimia beracun, minyak, atau limbah pabrik.

Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya.

“Untuk itu kami berharap masyarakat Keerom gemar dan mau membudidayakan ikan air tawar, karena kondisi geografis kita sangat cocok. Apalagi pangsa pasarnya bagus, kita bisa lihat antusiasnya masyarakat saat membeli ikan air tawar di pasar Yotefa, itu sebuah peluang untuk kita,”.


Picture


Penerima Bantuan Sosial Wajib Buat Pertanggung Jawaban

Pemerintah Kabupaten Keerom nampaknya ingin semua uang negara yang keluar harus memiliki pertanggung jawaban yang jelas dan benar, termasuk didalamnya bantuan sosial. Untuk Bupati itu Keerom Yusuf Wally, SE,MM menegaskan mulai tahun 2011 semua bantuan sosial yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Keerom wajib dibuat laporan pertanggung jawaban penggunaanya oleh penerima bantuan.

“ Perlu dipahami oleh kita semua bantuan yang dikeluarkan pemerintah satu sen pun harus dibuat pertanggung jawabannya karena ini uang negara dan kita akan melihat bagaimana bentuk pertanggung jawaban dari mereka yang sudah kita bantu tetapi
bagi mereka yang tidak jelas laporannya akan kami berikan teguran keras dan jika teguran ini tidak diindahkan juga maka dengan sendirinya pasti akan diproses,” kata Bupati dalam acara penyerahan bantuan kepada denominasi Gereja dan satu Pura.

“Apa yang kami berlakukan itu sudah sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah, jadi kami berharap semua pihak dapat memahaminya,” tambah Wally.

Selain itu Bupati Wally kembali menjelaskan proposal bantuan keagamaan dari lembaga gereja atau lembaga agama manapun yang di tujukan kepada pemerintah,
kedepan harus melalui organisasi induknya, misalnya  gereja yang bernaung dibawah GKI harus melalui gereja induknya.

“ Pengajuan proposal harus lewat gereja induk tidak bisa satu persatu semua mengajukan proposal langsung ke bupati dan masalah besaran dana yang akan kami
bantu tentunya akan kami evaluasi berapa yang bisa kami bantu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Kabupaten Keerom, Bartholomeus Sutiya,SE  mengatakan penyerahan bantuan ini merupakan kelanjutan dari program yang sudah diserahkan sebelumnya dimana sesuai proposal yang masuk pada bulan Oktober juga diserahkan bantuan untuk sejumlah masjid yang sedang melaksanakan pembangunan dengan total dana kurang lebih Rp 150 juta.

“ Tahun 2010 alokasi keseluruhan dana untuk bantuan keagamaan semuanya berjumlah Rp 1.170.000.000, untuk sarana rumah ibadah Rp 1.000.000.000 dimana yang Rp 150.000.000 sudah diserahkan duluan sedangkan yang sekarang diserahkan ini jumlahnya Rp 850.000.000 diberikan bervariasi dan Rp 170.000.000 digunakan untuk beli 7 unit kendaraan operasional roda dua jenis mega pro,” jelasnya.